PERINGATAN DINI BANJIR
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
1. Tujuan
[Kembali]
a. Mengetahui sensor LVDT
b. Mengetahui cara kerja sensor LVDT
c. Mengetahui penggunaan Sensor LVDT dalam pengaplikasiannya di kehidupan ( salah satunya adalah peringatan dini banjir )
2. Komponen
[Kembali]
1. Vsine
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah
suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk
perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power
Supply atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yang kemudian
mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat
elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power Supply kadang-kadang disebut
juga dengan istilah Electric Power Converter.
2. Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor
yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian
Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan
Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor.
Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan
sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
3. TRSAT2P2S2B
4. Diode 1N4001
5. Kapasitor
6. 7812
7. Resistor
8. Diode 1N5338BRL
9. Dioda 1N5233B
10. Dioda BZV85C9V1
11. Buzzer
12. LED B-G-Y
1. Vsine
AC Supply / Vsine |
2. Potensiometer
3. TRSAT2P2S2B
4. Diode 1N4001
5. Kapasitor
6. 7812
7. Resistor
8. Diode 1N5338BRL
9. Dioda 1N5233B
10. Dioda BZV85C9V1
11. Buzzer
12. LED B-G-Y
3. Dasar Teori
[Kembali]
A. Sensor LVDT
PENGERTIAN SENSOR LVDT:
Sensor linear
variabel diferential transformer (LVDT) merupakan sensor yang dapat
membaca tekanan atau perubahan melalui pergerakan atau perubahan posisi inti
magnet. Prinsip ini pertama kali digunakan pada tahun 1940-an. Pada saat ini
LVDT digunakan sebagai sensor jarak, sensor sudut, dan sensor mekanik lainnya.
Namun saat ini lebih sering digunakan sebagai sensor jarak.
Sensor ini umumnya terdiri dari sebuah kumparan primer, dua kumpara sekunder, dan inti yang dapat bergerak. Kedua kumparan sekunder akan terpasang secara seri dan inti itu sendiri terbuat dari bahan feromagnetik.Bisa dikatakan bahwa sensor ini memungkinkan inti dapat naik turun secara bebas pada pengooperasian nya.
Sensor ini umumnya terdiri dari sebuah kumparan primer, dua kumpara sekunder, dan inti yang dapat bergerak. Kedua kumparan sekunder akan terpasang secara seri dan inti itu sendiri terbuat dari bahan feromagnetik.Bisa dikatakan bahwa sensor ini memungkinkan inti dapat naik turun secara bebas pada pengooperasian nya.
Berikut bentuk dari
sensor LVDT:
LVDT mempunyai prinsip kerja berupa variabel induktansi. LVDT
mempunyai komponen yang terdiri dari inti besi yang bisa bergerak, kumparan
primer, dan dua kumparan sekunder. kumparan primer akan terhubung dengan
tegangan AC sebagai tegangan acuan. kumparan sekunder terletak si kiri dan di
kanan kumparan primer yang saling terhubung secara seri satu sama lain.
maka dapat di ketahui bahwa:
maka dapat di ketahui bahwa:
Prinsip Kerja :
Pada saat potensio menunjukan 100% ( artinya jarak permukaan air dan pinggiran sungai masih 100% dari jarak normal), maka arus yang dihasilkan minimum karena hambatan pada potensi maksimum. Sehingga tegangan suplay hanya dapat menghidupkan LED berwarna biru yang artinya ketinggian air dalam keadaan sangat aman dan tidak berpotensi banjir. Pada saat potensio bernilai 70% (yang artinya jarak permukaan air dan pinggiran sungai adalah 70% dari jarak normal), maka arus yang dihasilkan yaitu sebesar Vsumber/70% hambatan potensio. Sehingga arus yang dihasilkan sudah dapat menhidupkan LED berwarna biru dan hijau yang artinya sedikit berpotensi banjir namun masih dalam tahap aman.pada saat potensio telah bergeser ke 25% (yang artinya jarak permukaan air dan pinggiran sungai adalah 25% dari jarak normal) maka arus yang dihasilkan yaitu sebesar Vsumber/25% hambatan potensio. Sehingga arus yang dihasilkan sudah dapat menhidupkan LED berwarna biru, hijau, dan kuning serta buzzer ikut berbunyi yang artinya sudah berpotensi banjir dalam status siaga banjir.
Pada saat potensio menunjukan 100% ( artinya jarak permukaan air dan pinggiran sungai masih 100% dari jarak normal), maka arus yang dihasilkan minimum karena hambatan pada potensi maksimum. Sehingga tegangan suplay hanya dapat menghidupkan LED berwarna biru yang artinya ketinggian air dalam keadaan sangat aman dan tidak berpotensi banjir. Pada saat potensio bernilai 70% (yang artinya jarak permukaan air dan pinggiran sungai adalah 70% dari jarak normal), maka arus yang dihasilkan yaitu sebesar Vsumber/70% hambatan potensio. Sehingga arus yang dihasilkan sudah dapat menhidupkan LED berwarna biru dan hijau yang artinya sedikit berpotensi banjir namun masih dalam tahap aman.pada saat potensio telah bergeser ke 25% (yang artinya jarak permukaan air dan pinggiran sungai adalah 25% dari jarak normal) maka arus yang dihasilkan yaitu sebesar Vsumber/25% hambatan potensio. Sehingga arus yang dihasilkan sudah dapat menhidupkan LED berwarna biru, hijau, dan kuning serta buzzer ikut berbunyi yang artinya sudah berpotensi banjir dalam status siaga banjir.
Download Materi klik disini
Download Video Klik disini
Download Datasheet klik disini
Download Simulasi Proteus klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar