1. Tujuan
- Memahami definisi dari buffer dan transceiver
- Memahami prinsip kerja dari buffer dan transceiver
- Dapat mensimulasikan rangkaian yang terdiri dari buffer dan transceiver
2. Alat dan Bahan
I. Alat
a. Power Supply
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.
b. BateraiBaterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.
Baterai terdiri dari kutub negatif dan kutub positif
c. Voltmeter
Voltmeter
adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengukur tegangan
dalam rangkaian listrik. Voltmeter dalam rangkaian dipasang secara
paralel pada dua buah titik yang diukur.
II. Bahan
a. Resistor
Resistor adalah komponen dalam suatu rangkaian listrik yang berfungsi untuk menahan laju arus listrik yang mengalir pada rangkaian listrik, untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian.
Spesifikasi Resistor :
Rumus menghitung resitansi : R=V/I
Tabel warna resistor :
Cara menentukan nilai resistor 4 gelang warna :
Cara menentukan nilai resistor 5 gelang warna :
b. Transistor
Transistor merupakan alat semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat sinyal, pemutus atau penyambung sinyal (switching), stabilisasi tegangan, dan fungsi lainnya. Transistor memiliki 3 kaki elektroda, yaitu basis, kolektor, dan emitor.
c. Dioda
Dioda adalah
komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi
menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua
semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material)
yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.
Konfigurasi pin
d. Gerbang AND
Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
e. Tristate Buffer
Tristate buffer adalah buffer yang memiliki 2 input yang salah satu nya adalah input kontrol (enable) dan satu output. Tristate buffer dapat memberikan penguatan arus dalam rangkaian digital untuk mendorong beban output.
Konfigurasi pin :
1. En : Input Enable
2. In : Input
3. Out : Output
f. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
g. Ground
Ground adalah suatu system instalasi listrik yang bisa meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah.
3. Dasar Teori
Buffer memiliki kemampuan penggerak beban yang lebih besar daripada gerbang logika. Ini bisa menjadi buffer pembalik atau noninverting dengan input tunggal, buffer NAND, buffer NOR, buffer OR atau buffer AND. 'Driver' adalah nama lain untuk buffer. Driver terkadang digunakan untuk menunjuk sirkuit yang memiliki kemampuan drive lebih besar daripada buffer. Buffer biasanya merupakan perangkat tiga negara untuk memfasilitasi penggunaannya dalam sistem berorientasi bus. Gambar 4.40 menunjukkan simbol dan tabel fungsional buffer inverting dan noninverting dari tipe tristate.
Transceiver adalah buffer dua arah dengan kontrol arah tambahan dan input ENABLE. Ini memungkinkan aliran data di kedua arah, tergantung pada status logika dari input kontrol. Transceiver, seperti buffer, adalah perangkat tiga negara yang membuatnya kompatibel dengan sistem berorientasi bus. Gambar 4.41 (a) dan (b) masing-masing menunjukkan simbol rangkaian transceiver pembalik dan non-pembalik. Gambar 4.42 menunjukkan susunan rangkaian logika tipikal dari transceiver noninverting tristate dengan tabel fungsionalnya [Gbr. 4.42 (b)].
Beberapa aplikasi umum buffer pembalik dan non-pembalik adalah sebagai berikut. Buffer digunakan untuk menggerakkan sirkuit yang membutuhkan lebih banyak arus penggerak. Buffer noninverting juga digunakan untuk meningkatkan fan-out dari gerbang logika yang diberikan. Ini berarti bahwa buffer dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah input gerbang logika yang dapat dihubungkan dengan output gerbang logika tertentu. Namun aplikasi lain dari buffer noninverting adalah penggunaannya sebagai garis penundaan. Ini menunda sinyal dengan jumlah yang sama dengan penundaan propagasi perangkat. Lebih dari satu perangkat dapat dihubungkan dalam kaskade untuk mendapatkan penundaan yang lebih besar.
4.1 Prosedur Percobaan
- Gunakan softeware Proteus/Multisim
- Persiapkan alat dan bahan (komponen)
- Rancang rangkaian seperti pada gambar
- Jalankan rangkaian
- Analisa apa yang terjadi
Figure 4.40 (a) Inverting tristate buffers and (b) noninverting tristate buffers. |
Figure 4.41 (a) Inverting transceivers and (b) noninverting transceivers. |
Figure 4.42 Tristate noninverting transceiver. |
4.3 Prinsip Kerja
Rangkaian 1 :
Sebuah Buffer Tri-state dapat dianggap sebagai sakelar input dikontrol dengan output yang dapat secara elektronik beralih “ON” atau “OFF” melalui sebuah “Control” eksternal atau “Enable” ( EN ) sinyal input. Sinyal kontrol ini dapat berupa sinyal logika “0” atau sinyal logika “1” yang mengakibatkan Buffer Tri-state berada dalam satu keadaan yang memungkinkan outputnya beroperasi secara normal menghasilkan output yang diperlukan atau di keadaan lain jika outputnya diblokir atau terputus. Kemudian buffer tri-state membutuhkan dua input. Satu menjadi input data dan yang lainnya mengaktifkan atau mengontrol input seperti yang ditunjukkan.
Rangkaian 2 :
Transceiver adalah buffer dua arah dengan
kontrol arah tambahan dan input ENABLE. Ini memungkinkan aliran data di kedua
arah, tergantung pada status logika dari input kontrol. Transceiver, seperti
buffer, adalah perangkat tristate yang membuatnya kompatibel dengan sistem
berorientasi bus.
Rangkaian 3 :
Rangkaian 3 merupakan contoh aplikasi tristate non-inverting transceiver. Rangkaian tersebut terdiri dari beberapa buffer inverting dan non-inverting, gerbang logika AND dan sebagainya. Tegangan yang bersumber pada baterai akan menyalakan relay dan arus mengalir. Selain itu juga terdapat logicstate pada gerbang logika AND. Logicstate tersebut akan menentukan kondisi AND sehingga akan berpengaruh pada output. Kemudian output akan diteruskan ke buffer.
4.4 Video
4.40
4.41
4.42
5. Download File
File Simulasi Rangkaian 1 - Download
File Simulasi Rangkaian 2 - Download
File Simulasi Rangkaian 3 - Download
Video Simulasi Rangkaian 1 - Download
Video Simulasi Rangkaian 2- Download
Video Simulasi Rangkaian 3 - Download
Datasheet Dioda - Download
Datasheet Relay - Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar