Percobaan 2 Modul 3
a. AC Power Supply
AC Power Supply adalah Power Supply yang mengubah suatu taraf tegangan AC ke taraf tegangan lainnya. Contohnya AC Power Supply yang menurunkan tegangan AC 220V ke 110V untuk peralatan yang membutuhkan tegangan 110VAC. Atau sebaliknya dari tegangan AC 110V ke 220V.
b. Osiloskop
Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang fungsinya memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Pada Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Kemudian peranti pemancar elektron akan memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron tersebut membekas pada layar. Rangkaian khusus dalam osiloskop akan menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Proses pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal yang berkelanjutan sehingga dapat dipelajari.
II. Bahan
a. Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).
b. Baterai
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.
c. Dioda
Dioda adalah komponen komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor biasanya dari bahan silikon atau germanium. Karakteristik setiap jenisnya tentu berbeda beda. Ada diode yang menyearahkan arus bias, ada diode yang memancarkan cahaya, dan ada pula diode yang menerima cahaya.
4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
Clipper Atas :
Pada rangkaian clipper atas, ketika setengah gelombang positif, arus mengalir ke R, kemudian ketika sampai di persimpangan, arus akan bercabang, arus akan masuk ke dioda. Dalam kondisi ini, dioda berada dalam keadaan forward bias, sehingga hambatan pada dioda lebih kecil daripada hambatan di RL . Tegangan pemotongan menjadi tegangan baterai 3V dijumlahkan dengan tegangan pada dioda Si yaitu 0.7 V sehingga tegangan pemotongnya adalah 3.7 V. Ketika setengah gelombang negatif, arus mengalir melalui persimpangan, melewati baterai dan mencoba melewati dioda namu tidak bisa karena pada kondisi ini dioda berada dalam keadaan reverse bias, maka tahanan pada dioda lebih besar daripada tahanan pada RL sehingga arus melewati RL dan tegangan pada RL sama dengan tegangan sumber. Pada clipper pemotong atas, bagian gelombang sinyal yang terpotong adalah gelombang sinyal positif atau bagian atas.
Clipper Bawah :
Pada rangkaian clipper bawah, ketika setengah gelombang positif, arus mengalir ke R, kemudian ketika sampai di persimpangan, arus tidak dapat melewati dioda karena dioda dalam keadaan reverse bias, tahanan di dioda lebih besar daripada RL , sehingga tegangan RL sama dengan tegangan sumber. Ketika setengah gelombang negatif, arus mengalir melewati baterai dan dioda karena dioda berada dalam kondisi forward bias, tahanan pada dioda lebih kecil daripada RL sehingga dioda membatasi setengah gelombang negatif.
Clipper Atas :
Pada rangkaian clipper atas, ketika setengah gelombang positif, arus mengalir ke R, kemudian ketika sampai di persimpangan, arus akan bercabang, arus akan masuk ke dioda. Dalam kondisi ini, dioda berada dalam keadaan forward bias, sehingga hambatan pada dioda lebih kecil daripada hambatan di RL . Tegangan pemotongan menjadi tegangan baterai 3V dijumlahkan dengan tegangan pada dioda Si yaitu 0.7 V sehingga tegangan pemotongnya adalah 3.7 V. Ketika setengah gelombang negatif, arus mengalir melalui persimpangan, melewati baterai dan mencoba melewati dioda namu tidak bisa karena pada kondisi ini dioda berada dalam keadaan reverse bias, maka tahanan pada dioda lebih besar daripada tahanan pada RL sehingga arus melewati RL dan tegangan pada RL sama dengan tegangan sumber. Pada clipper pemotong atas, bagian gelombang sinyal yang terpotong adalah gelombang sinyal positif atau bagian atas.
Clipper Bawah :
Pada rangkaian clipper bawah, ketika setengah gelombang positif, arus mengalir ke R, kemudian ketika sampai di persimpangan, arus tidak dapat melewati dioda karena dioda dalam keadaan reverse bias, tahanan di dioda lebih besar daripada RL , sehingga tegangan RL sama dengan tegangan sumber. Ketika setengah gelombang negatif, arus mengalir melewati baterai dan dioda karena dioda berada dalam kondisi forward bias, tahanan pada dioda lebih kecil daripada RL sehingga dioda membatasi setengah gelombang negatif.
1. Jelaskan bagaimana pengaruh battery terhadap rangkaian clipper
Jawab :
Baterai dalam rangkaian clipper berpengaruh kepada batas pemotongan karena baterai berfungsi untuk batas pemotongan atau level clipping. Besarnya pemotongan sinyal adalah tegangan baterai + tegangan dioda. Sehingga, jika semakin besar tegangan pada baterai, maka semakin besar pula batas pemotonganya, begitu pula sebaliknya, jika semakin kecil tegangan baterai maka semakin kecil pula batas pemotonganya
2. Jelaskan pengaruh nilai R terhadap keluaran dari rangkaian clipper
Jawab :
Nilai R berpengaruh terhadap keluaran dari rangkaian clipper. Nilai R berperan sebagai tahanan atau hambatan arus yang masuk. Semakin besar nilai R berarti tahananya juga besar, maka arus yang lewat akan semakin kecil dan gelombang keluaran akan semakin kecil pula. Begitu juga sebaliknya, jika nilai R kecil berarti tahananya juga kecil, maka arus yang lewat akan semakin besar dan gelombang keluaran akan semakin besar pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar